Senin, 10 Oktober 2016

keanekaragaman hayati tingkat ekosistem



KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT  EKOSISTEM
Dosen Pengampu : Wawan Suprianto Nadra, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh,
Name : Ani Ali
Npm :  03301511042
 Kelas : A
Semester :III (Tiga)







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga,penulis dapat menyusun makalah yang bertema ” Keanekaragaman Hayati” dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah IPA 1  yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas yang menjadi kesepakatan dalam kontrak perkuliahan. Dengan demikian penulis berharap agar makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca dalam memahami materi mengenai Keanekaragaman hayati.Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.


Ternate,1 Oktober 2016
Penyusun












BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di lingkungan manapun di muka bumi, anda akan menemukan makhluk hidup lain. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai dari yang bersel satu (uniseluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multiseluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembapan. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. 

Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub. 


B. RUMUSAN MASALAH
a.       Apa pengertian dari Keanekaragaman hayati
b.      Apa saja yang berkaian dengan Keanekaragaman hayati

C. TUJUAN
a.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah keanekaragaman hayati
b.      Untuk mengetahui pengertian Keanekaragaman hayati

D. MANFAAT
a.       Dapat mengetahui pengertian Keanekaragaman hayati



















BAB II
PEMBAHASAN

                       
A.    Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati Biasa disebut juga biodiversitas (biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yang meliputi gen, spesies dan ekosistem. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
      1.      Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
     Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat ditemukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan, dapat dibandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. keanekaragaman terlihat pada sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Prinsip keanekaragaman gen
  1. menekankan pada variasi artinya ia masih satu jenis tetapi macamnya beda , jika yang berbeda itu dikawinkan tetap menurunkan keturunan fertil.
  2. dalam penulisan sistem tata nama (binomial nomenclature) Keaneka ragaman genetik ini terlihat pada penamaan dua nama dalam aturan penulisan species sama , artinya dua organisme itu ditulis dengan nama yang sama . Kelapa kopyor (Cocos nucifera) kelapa gading ( Cocos nucifera)
Berbagai mangga , pisang , ayam , kucing , mawar dll adalah contoh keaneka ragaman genetik.Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Kita sendiri! Ciri atau sifat apa yang Kita miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, dapat diamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain. Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Kita dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Keaneka ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singa, (c) kucing dan (d) citah. Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnnya Prinsip keanekaragaman species yaitujika anggota makhluk yang berbeda itu dikawinkan tidak lagi menurunkan keturuna( Steril)
  1. Penulisan nama species dalam binomial nomenclature kedua organismenya tidak sama , misal kucing Felis familiaris , singa Felis leo , jadi jika sama dalam tingkat genus itu keanekaragaman species
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.

deskripsi
Kelapa
Aren
Lontar
Batang
30 m
25 m
15 – 30 m
Daun
Panjang 75 cm – 100 cm
150 cm
100 cm
Bunga
Tongkol
Tongkol
Tongkol bulir
Buah
Kelapa
Siwalan ( kecil )
Lontar

           
Dari contoh-contoh di atas, dapat diketahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis. Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.

      3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
          Di lingkungan manapun di muka bumi ini, maka akan ditemukan makhluk hidup lain selain kita. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.Hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
            Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi,




BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setiap organisme yang hidup memeiliki sifat yang sepenuhnya dikendalikan oleh faktor keturunan berupa gen yang dihasilkan dari induk jantan dan induk betina. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman Spesies dikenal juga dengan keanekaragaman Jenis. Secara kasat mata, kita dapat melihat adanya keanekaragaman spesies pada family yang sama. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.

B.Saran
Akhir kata “tiada gading yang tak retak”, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan untuk kesempurnaan makalah ini.












DAFTAR PUSTAKA


https://www.google.com/search?q=monera&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#q=makluk+hidup.++++Protista+&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial
http://indonesiaindonesia.com/f/95356-bab-5-protista/
http://agushome.blogspot.com/2011/01/klasifikasi-mahluk-hidup-kingdom.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0004%20Bio%201-1d.htm
http://fancybiologger.blogspot.com/p/bab-2.html
http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/sistem-tata-nama-makhluk-hidup.html
plate Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.
















 

1 komentar: