KEANEKARAGAMAN HAYATI
TINGKAT EKOSISTEM
Dosen Pengampu :
Wawan Suprianto Nadra, S.Pd.,M.Pd
Disusun
Oleh,
Name
: Ani Ali
Npm
: 03301511042
Kelas : A
Semester
:III (Tiga)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan karunia-Nya sehingga,penulis dapat menyusun makalah yang
bertema ” Keanekaragaman Hayati” dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah IPA 1 yang telah memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas yang menjadi
kesepakatan dalam kontrak perkuliahan. Dengan demikian penulis berharap agar
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca dalam memahami materi
mengenai Keanekaragaman hayati.Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,untuk
kesempurnaan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Ternate,1
Oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di lingkungan manapun di muka bumi,
anda akan menemukan makhluk hidup lain. Semua makhluk hidup berinteraksi atau
berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan hidup meliputi
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis
makhluk hidup mulai dari yang bersel satu (uniseluler) sampai makhluk hidup bersel
banyak (multiseluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik
meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembapan. Ini semua disebut
faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar
garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen
abiotik sangat bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi
antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam
ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan
hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan
lingkungannya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan
keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis menyebabkan
perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur,
curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini
tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara
lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma
Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan
conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa
pengertian dari Keanekaragaman hayati
b. Apa saja
yang berkaian dengan Keanekaragaman hayati
C. TUJUAN
a. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah keanekaragaman hayati
b. Untuk
mengetahui pengertian Keanekaragaman hayati
D. MANFAAT
a.
Dapat mengetahui pengertian Keanekaragaman hayati
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati Biasa disebut juga biodiversitas
(biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua
bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala
organisasi biologisnya, yang
meliputi gen, spesies dan ekosistem. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan
sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
1.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan
keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati
tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih
atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat ditemukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan, dapat dibandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. keanekaragaman terlihat
pada sifat antara lain pada bentuk
dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada
buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam,
ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan
gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar
penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri
atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada
keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi
susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan
perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu
spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua
individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari
hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut
akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa
varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu
individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan
keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang
(hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Prinsip keanekaragaman gen
- menekankan pada variasi artinya ia masih satu jenis tetapi macamnya beda , jika yang berbeda itu dikawinkan tetap menurunkan keturunan fertil.
- dalam penulisan sistem tata nama (binomial nomenclature) Keaneka ragaman genetik ini terlihat pada penamaan dua nama dalam aturan penulisan species sama , artinya dua organisme itu ditulis dengan nama yang sama . Kelapa kopyor (Cocos nucifera) kelapa gading ( Cocos nucifera)
Berbagai mangga , pisang , ayam ,
kucing , mawar dll adalah contoh keaneka ragaman genetik.Pada manusia juga
terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain
ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang,
kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus,
keriting). Cobalah perhatikan diri Kita sendiri! Ciri atau sifat apa yang Kita
miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Untuk mengetahui keanekaragaman
hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, dapat diamati, antara lain
ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan
lain-lain. Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Kita
dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang
berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang
(ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang
merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang
berbeda.
Keaneka ragaman jenis pada hewan (a)
harimau, (b) singa, (c) kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku
Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang
mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah
laku, serta lingkungan hidupnnya Prinsip keanekaragaman species yaitujika
anggota makhluk yang berbeda itu dikawinkan tidak lagi menurunkan keturuna(
Steril)
- Penulisan nama species dalam binomial nomenclature kedua organismenya tidak sama , misal kucing Felis familiaris , singa Felis leo , jadi jika sama dalam tingkat genus itu keanekaragaman species
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di
dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat
pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa,
aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada
tabel pengamatan berikut ini.
|
deskripsi
|
Kelapa
|
Aren
|
Lontar
|
|
Batang
|
30 m
|
25 m
|
15 – 30 m
|
|
Daun
|
Panjang 75
cm – 100 cm
|
150 cm
|
100 cm
|
|
Bunga
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Tongkol
bulir
|
|
Buah
|
Kelapa
|
Siwalan (
kecil )
|
Lontar
|
Dari contoh-contoh di atas, dapat
diketahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan
citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini
menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis. Hal yang sama terdapat juga pada
tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau
Arecaceae.
3.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di
lingkungan manapun di muka bumi ini, maka akan ditemukan makhluk hidup lain
selain kita. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan
lingkungan tempat hidupnya.Hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu
(uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat
dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan,
air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor
fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan
kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam
atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara
komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam
ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan
hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan
lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan
keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain
merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Perbedaan letak
geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya
perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya
penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan)
dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma
Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan
yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim
sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini
adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing
hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan
terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat
lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang
dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan
keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan
karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan
varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu
ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap
komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya.
Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem
secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem
, antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan
secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara
perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman
tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi,
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setiap organisme yang hidup
memeiliki sifat yang sepenuhnya dikendalikan oleh faktor keturunan berupa gen
yang dihasilkan dari induk jantan dan induk betina. Kombinasi susunan perangkat
gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu
spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau
secara buatan. Keanekaragaman Spesies dikenal juga dengan keanekaragaman Jenis.
Secara kasat mata, kita dapat melihat adanya keanekaragaman spesies pada family
yang sama. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan
lingkungan tempat hidupnya. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang
terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk
hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya.
B.Saran
Akhir kata “tiada gading yang tak
retak”, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan untuk kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=monera&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a#q=makluk+hidup.++++Protista+&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial
http://indonesiaindonesia.com/f/95356-bab-5-protista/
http://agushome.blogspot.com/2011/01/klasifikasi-mahluk-hidup-kingdom.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0004%20Bio%201-1d.htm
http://fancybiologger.blogspot.com/p/bab-2.html
http://biologi-sman2sekampung.blogspot.com/2012/09/sistem-tata-nama-makhluk-hidup.html
nice information
BalasHapusgood luck to you